Cara Menghitung Net Working Capital
Apa itu Net Working Capital?
Net Working Capital adalah jumlah uang, atau aset, yang dimiliki perusahaan pada
waktu tertentu untuk menjalankan aktivitas operasional setiap hari disebut modal kerja atau working capital.
Atau juga biasa dikenal dengan net working capital, net working capital hanya dianggap tersedia jika melebihi jumlah hutang perusahaan saat ini.
Lalu apa saja yang termasuk dalam working capital?
Anda dapat menghitung Working Capital (WC) untuk segala jenis bisnis apa pun dengan menggunakan rumus berikut:
Ketika Anda mempelajari posisi keuangan
perusahaan sebagai investasi yang potensial, jumlah NWC-nya dapat membantu memberi
Anda gambaran terkini tentang tingkat efisiensi operasionalnya, dan kesehatan
keuangan dalam jangka pendek.
Tanpa mempertahankan tingkat modal kerja yang positif secara berkelanjutan, bisnis dapat mengalami masalah dalam mendanai hutang jangka pendek.
Apa itu Rasio Net Working Capital?
Perhitungan sederhana yang dikenal sebagai rasio modal
kerja bersih adalah cara terbaik bagi Kita untuk mengukur modal jangka pendek
perusahaan terhadap hutang jangka pendeknya.
Kadang-kadang juga disebut rasio lancar, rasio modal kerja
secara efektif mengukur likuiditas perusahaan, atau kemampuannya untuk mengatasi beban utang jangka pendeknya dengan aset apa pun yang secara umum diharapkan dapat
dikonversi menjadi uang tunai dalam jangka waktu satu tahun.
Dengan memberi Anda angka yang sederhana dan mudah
dievaluasi, rasio modal kerja memungkinkan Anda dengan mudah membandingkan
modal kerja perusahaan antara periode operasi, dan dengan perusahaan lain.
Sebagai ukuran likuiditas, rasio modal kerja tidak
memperhitungkan aset apa pun yang tidak dapat dengan cepat dikonversi menjadi
uang tunai.
Dengan definisi ini, aset lancar akan mencakup kas dan setara kas, seperti surat berharga, serta piutang dan persediaan.
Rumus Rasio Net Working Capital
Rasio NWC dihitung dengan membagi semua aset lancar perusahaan dengan semua
kewajiban lancarnya, sebagai berikut:
Rasio Modal Kerja Bersih = Aktiva Lancar / Kewajiban
Lancar
Angka yang Anda dapatkan akan memberi tahu Anda berapa persentase beban utang perusahaan saat ini yang dapat ditutupi oleh aset jangka pendeknya.
Contoh
Jika, pada tahun ketiga operasinya, Perusahaan D memiliki aset lancar 250.000, dan kewajiban lancar 200.000, Anda akan menghitung rasio NWC-nya sebagai berikut:
NWC = 250.000/200.000 = 1,25
Sepintas, hasil 1,25 (atau 125%) tampak
menggembirakan, karena Perusahaan D jelas memiliki lebih dari cukup uang dalam
aset lancar untuk menutupi kewajiban lancarnya.
Namun, jika kita melihat lebih dalam, dan membandingkan nilai rasio ini dengan periode akuntansi sebelumnya, kita mungkin menemukan hasil yang terlihat seperti ini:
Tahun 1:
Kewajiban Lancar = 50.000
NWC = 2
Tahun 2:
Kewajiban Lancar = 100.000
NWC = 1,50
Tahun 3:
Kewajiban Lancar = 200.000
NWC = 1,25
Seperti yang Anda lihat, sementara aset dan kewajiban
Perusahaan D meningkat dari tahun ke tahun, rasio NWC-nya, atau jumlah uang
yang tersedia untuk menjalankan operasi regulernya, terus menurun.
Ini memberi Kita gambaran yang berbeda tentang tingkat efisiensi Perusahaan D, dan kinerja keuangannya yang berkelanjutan.
Interpretasi & Analisis
Sekarang setelah kita selesai dengan perhitungan modal
kerja bersih, mari kita pelajari bagaimana menggunakan rasio ini untuk
mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan.
Harus jelas bahwa hasil rasio modal kerja bersih yang
lebih tinggi adalah hasil yang lebih diinginkan. Secara umum, hasil apa pun
yang kurang dari 1 akan memberi tahu Anda bahwa perusahaan beroperasi dalam
kapasitas modal kerja negatif.
Ini bukan kabar baik di dalam investasi karena itu
berarti, bahkan jika perusahaan menjual semua asetnya saat ini, masih tidak
akan memiliki cukup uang untuk melunasi semua hutangnya saat ini.
Lalu bagaimana rasio modal kerja yang baik?
Sementara rasio 1 dianggap sebagai jalan tengah, dan
rasio 2 sering dipandang sebagai likuiditas jangka pendek yang baik, hasil
rasio modal kerja harus selalu ditimbang terhadap faktor keuangan dan kinerja
lainnya.
Ingatlah bahwa rasio modal kerja hanyalah satu bagian dari keuangan perusahaan yang sangat besar.