Relative Valuation
Meskipun kebanyakan orang lebih fokus pada discounted cash flow ketika sedang melakukan valuasi, namun pada kenyataannya sebagian besar valuasi yang ada adalah relative valuation. Nilai dari sebagian besar aset, mulai dari rumah yang
Anda beli hingga saham yang Anda beli untuk tujuan investasi, Penilaiannya didasarkan pada bagaimana
aset yang serupa dihargai di pasar. Saya akan memulai dengan menjelaskan mengenai basic relative valuation hingga menganalisa model-model relative valuation.
Basic Relative Valuation
Dalam relative valuation, nilai sebuah aset berasal dari harga aset yang serupa,
didasari menggunakan variabel umum seperti laba, arus kas, nilai
buku, atau pendapatan. Salah satu contoh dari pendekatan ini adalah
penggunaan price to earing ratio (PER) rata-rata industri untuk menilai
perusahaan, dengan asumsi bahwa perusahaan lain dalam industri tersebut
sebanding dengan perusahaan yang sedang dinilai. Pendekatan lainnya yang biasa digunakan adalah price to book value raito (PBV), Saham perusahaan yang dijuan dengan harga dibawah nilai buku retatif terhadap perusahaan sejenis secara sederhana bisa dianggap undervalued. Revenue multiple juga biasanya digunakan untuk menilai
perusahaan. Meskipun ketiga rasio ini adalah yang paling banyak digunakan, ada juga yang berperan dalam
analisis.
Dasar-dasar Relative Valuation
Tidak seperti discounted cash flows, yang digunakan untuk mencari nilai intrinsik, relative valuation lebih bergantung pada pasar. Dengan kata lain, kita berasumsi bahwa harga saham yang ada di pasar adalah benar dan normal, kami juga berasumsi bahwa perbandingan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya akan memungkinkan kita untuk mengidentifikasi kesalahan, dan kesalahan ini akan diperbaiki
seiring waktu.
Asumsi bahwa pasar memperbaiki kesalahan mereka dari waktu ke waktu adalah
umum untuk discounted cash flows dan relative valuation, dengan beberapa dasar, bahwa kesalahan yang dibuat dalam menentukan suatu harga
saham di suatu sektor lebih banyak terlihat dan lebih mungkin
untuk dikoreksi dengan cepat. Misalnya, mereka akan berpendapat bahwa
perusahaan perangkat lunak yang berdagang dengan price earning rasio 10
ketika sektor lainnya berdagang pada price earning rasio 25 jelas dinilai
terlalu rendah dan koreksi terhadap rata-rata sektor biasanya terjadi
lebih.
Mengkategorikan Model Relative Valuation
Analis dan investor selalu bervariasi ketika menggunakan penilaian relative valuation.
Beberapa membandingkan rasio antar perusahaan, sementara yang lain
membandingkan rasio perusahaan dengan rasio yang digunakan untuk perdagangan di masa lalu. Meskipun sebagian besar relative valuation didasarkan
pada harga aset yang sebanding pada saat yang sama, ada beberapa relative valuation yang didasarkan pada fundamental.
Dalam discounted cash flows, nilai perusahaan ditentukan oleh arus kas yang diharapkan di masa depan. Hal-hal lain tetap sama, arus kas yang lebih tinggi, risiko yang lebih rendah, dan pertumbuhan yang lebih tinggi akan menghasilkan nilai yang lebih tinggi. Beberapa analis yang menggunakan multiples ke discounted cash flows untuk menghasilkan multiples. Analis lain membandingkan rasio antar perusahaan atau antar waktu dan membuat asumsi eksplisit atau implisit tentang bagaimana perusahaan serupa atau bervariasi pada fundamental.
Menggunakan Fundamental - Pendekatan pertama menghubungkan rasio dengan fundamental pada perusahaan yang divaluasi, tingkat pertumbuhan laba dan arus kas, laba yang ditahan dan risiko. Pendekatan untuk
mengestimasi rasio ini setara dengan menggunakan model discounted cash flows, membutuhkan informasi yang sama dan memberikan hasil
yang sama. Keunggulan utamanya adalah menunjukkan hubungan antara rasio dan karakteristik perusahaan, dan memungkinkan kita untuk mencari tahu bagaimana sebuah rasio berubah saat karakteristik ini berubah. Misalnya, apa
efek dari mengubah profit margins pada price to sales rasio? Apa yang
akan terjadi pada price to earnings rasio pada saat growth rates menurun?
Apa hubungan antara price to book value dengan return on equity?
Menggunakan Perbandingan - Pendekatan yang lebih umum untuk menggunakan
multiples adalah untuk membandingkan bagaimana perusahaan dinilai dengan
bagaimana perusahaan serupa dihargai oleh pasar atau, dalam beberapa kasus,
dengan bagaimana perusahaan itu dinilai pada periode sebelumnya. Bagaimana kita bisa menemukan perusahaan yang serupa dan
sebanding seringkali merupakan tantangan, dan seringkali kita harus menerima
perusahaan yang berbeda dari perusahaan yang akan kita nilai pada satu bagian atau bagian lainnya. Jika ini masalahnya, kita harus secara eksplisit atau
implisit mengontrol perbedaan di seluruh perusahaan pada ukuran pertumbuhan,
risiko, dan arus kas.
Perbandingan Cross-Sectional Ketika kita membandingkan price to earning rasio dari sebuah perusahaan konstruksi dengan price to earning rasio rata-rata dari perusahaan konstruksi lain, kita melakukan relative valuation dan membuat perbandingan cross-sectional. Kesimpulannya
dapat bervariasi tergantung pada asumsi kita masing- masing tentang perusahaan yang sedang kita valuasi dan perusahaan yang sebanding. Misalnya, jika kita mengasumsikan bahwa
perusahaan yang kita valuasi sama dengan rata-rata perusahaan di industri,
kita akan menyimpulkan bahwa itu murah jika diperdagangkan pada multiples yang lebih rendah dari multiples rata-rata. Namun, jika kita berasumsi bahwa
perusahaan yang kita valuasi lebih berisiko daripada rata-rata perusahaan di
industri, kita dapat menyimpulkan bahwa perusahaan harus berdagang dengan multiples yang lebih rendah daripada perusahaan lain dalam bisnis tersebut.
Singkatnya, Anda tidak dapat membandingkan perusahaan tanpa membuat asumsi
tentang fundamental mereka.
Perbandingan antar Waktu Jika Anda memiliki perusahaan yang matang
dengan sejarah yang panjang, Anda dapat membandingkan beberapa perusahaan
yang diperdagangkan saat ini dengan beberapa yang digunakan untuk
diperdagangkan di masa lalu. Contoh, Indah kiat pulp and paper Tbk. dapat
dianggap murah karena diperdagangkan dengan price to earning 6x, jika
secara historis diperdagangkan dengan PER 10x. Untuk
membuat perbandingan ini, bagaimanapun, Anda harus berasumsi bahwa
fundamental perusahaan Anda tidak berubah dari waktu ke waktu. Misalnya,
Anda mengharapkan rasio PER perusahaan dengan pertumbuhan
tinggi turun dari waktu ke waktu dan tingkat pertumbuhan yang diharapkan
menurun seiring bertambahnya besar. Membandingkan rasio sepanjang waktu
juga dapat dipersulit oleh perubahan suku bunga dan perilaku pasar secara
keseluruhan. Misalnya, karena tingkat suku bunga jatuh di bawah rata-rata historis dan nilai pasar secara keseluruhan, Anda akan mengharapkan sebagian
besar perusahaan untuk berdagang dengan rasio PER dan PBV yang jauh lebih tinggi daripada yang mereka miliki secara historis.
Penerapan dan Batasan Multiples
Daya tarik multiples adalah sederhana dan mudah dihubungkan.
Mereka dapat digunakan untuk memperoleh perkiraan nilai dengan cepat untuk
perusahaan dan aset, dan sangat berguna ketika sejumlah besar perusahaan
sebanding diperdagangkan di pasar keuangan, dan biasanya pasar menetapkan
harga perusahaan-perusahaan ini dengan benar. Mereka cenderung lebih sulit
digunakan untuk menilai perusahaan unik tanpa pembanding yang jelas, dengan
sedikit atau tanpa laba, dan dengan pendapatan negatif.
Dengan cara yang sama, multiples juga mudah untuk disalahgunakan dan
dimanipulasi. Mengingat
bahwa tidak ada dua perusahaan yang persis sama dalam hal risiko dan
pertumbuhan, definisi perusahaan yang sebanding adalah subyektif. Akibatnya,
seorang analis bias dapat memilih sekelompok perusahaan yang sebanding untuk
mengkonfirmasi biasnya tentang nilai perusahaan. Sementara potensi bias ini juga ada dengan valuasi discounted cash flows, analis dalam penilaian DCF dipaksa untuk lebih eksplisit
tentang asumsi yang menentukan nilai akhir. Dengan multiples, asumsi ini
sering kali dibiarkan begitu saja.