Cara Menghitung PBV Price to Book Value
Price to Book Value adalah ukuran penting yang digunakan untuk menilai saham perusahaan. Ini membandingkan nilai pasar perusahaan dengan nilai buku dari masing-masing sahamnya.
Tidak ada rasio yang ideal, tetapi sebagai aturan umum bagi
seorang investor, semakin rendah maka dapat diartikan semakin baik, karena ini menyiratkan bahwa
saham tersebut undervalued oleh karena itu dianggap sebagai investasi yang
lebih baik, namun kita tetap harus berhati-hati karena bisa berarti ada
sesuatu yang salah secara fundamental perusahaan.
Nilai dari rasio Price to Book Value juga sangat bervariasi antar industri, cara yang baik untuk menguraikan seberapa positif hasilnya adalah dengan
membandingkan rasio dengan perusahaan serupa lainnya.
Jika tujuan Anda sebagai investor adalah menemukan
perusahaan yang kurang dihargai, maka rasio ini menawarkan cara untuk menemukan
perusahaan dengan pertumbuhan tinggi yang menjual dengan harga lebih rendah.
Dalam hal ini, nilai yang menjadi penyebab pertimbangan
investasi biasanya berada dibawah 1x.
Rumus
untuk menghitung Price to Book Value kita terlebih dahulu harus menghitung Book Value dengan rumus sebabagi berikut :
Rumus untuk mengukur nilai Price to Book Value adalah sebagai berikut:
Anda dapat menemukan informasi untuk melakukan perhitungan diatas di laporan keuangan perusahaan atau di aplikasi RTI Business.
Contoh
Per tanggal 30 April 2021 PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki informasi berikut pada laporan keuangannya, kalian bisa melihatnya di aplikasi RTI Business:
Total Kewajiban = Rp. 15.090.000.000.000
Jumlah Saham Beredar = 38.150.000.000
Harga per Lembar Saham = 6050
Dengan data diatas kita dapat menghitung book value per share :
Book value per share = 6.560.000 / 38.150
Book value per share = 172
Sekarang kita dapat menghitung Price to Book value per share :
Price to Book Value per share = 35,17x
Jadi Price to Book Value perusahaan Unilever Indonesia Tbk adalah sebesar 35,17 kali.
Analisis
Jika tujuan Anda sebagai investor adalah untuk menemukan
perusahaan yang kurang dihargai oleh market, maka PT Unilever Indonesia Tbk mungkin bukan pilihan yang tepat jika Anda memiliki pedoman pbv dibawah 1x.
Namun, sebagai investor,
Anda mungkin dapat menilai sebuah perusahaan menggunakan rasio lain sebelum
mengabaikan sepenuhnya karena ini masih bisa menjadi investasi yang baik.
Tanpa konteks yang jelas, rasio tersebut sulit untuk dievaluasi, oleh karena itu kita perlu melihat perusahaan lain dalam industri yang sama
untuk memahaminya lebih lanjut.
Misalnya, jika perusahaan serupa memiliki rasio yang jauh lebih tinggi maka itu bisa menjadi tanda bahwa PT Unilever Indonesia Tbk dinilai terlalu rendah atau sebaliknya, jika menemukan sesuatu yang salah secara fundamental, maka Anda perlu menemukan penyebabnya dengan analisis lebih lanjut.
Penjelasan Lebih Lanjut
Perusahaan dapat mempertanggungjawabkan aset mereka dengan
berbagai cara yang berarti bahwa nilai buku bisnis yang dinyatakan mungkin
bukan representasi nyata dari aset bisnis.
Satu perusahaan mungkin secara agresif mendepresiasi aset
mereka dibandingkan dengan perusahaan lain yang sangat mendistorsi hasil.
Berapa patokan yang dapat dianggap sebagai rasio yang baik dan
bagaimana rasio ini dipersepsikan juga sangat bervariasi.
Seorang analis mungkin berpendapat bahwa rasio rendah
berarti saham tersebut dinilai terlalu rendah dan oleh karena itu merupakan
investasi yang baik sedangkan yang lain mungkin memandang rasio rendah sebagai
investasi yang lebih buruk,maka persepsi anda pada suatu perusahaan sangat bergantung pada pengetahuan anda terhadap perusahaan tersebut.